Dialog Kebangsaan Dan Pelantikan PC PMII JAKARTA SELATAN
Jakarta, Minggu 25 Agustus 2019.
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) Jakarta Selatan menyelenggarakan prosesi pelantikan dan
dialog kebangsaan dengan mengusung tema “Deradikalisasi Sebagai Upaya
Pencegahan Konflik Sosial dan Ancaman Disintegrasi Bangsa”. Acara yang Bertempat di Aula
Ma’had Institut PTIQ Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh kader PMII, Alumni
PMII, Organisasi Kepemudaan (OKP) Se-Jakarta Selatan, dan mahasiswa dari
perguruan tinggi Se-Jakarta Selatan dan sekitarnya.
Pelantikan ini menandai awal kepengurusan
baru yang dipimpin oleh sahabat Cokky Guntara sebagai ketua umum PC PMII
Jakarta Selatan periode 2019-2020. Dalam suatu kesempatan sahabat Cokky
menyampaikan kepada seluruh elemen yang hadir bahwa PMII Jakarta Selatan akan
senantiasa menyerukan Islam rahmatan lil alamin sebagai representasi
dari ideologi ahlu sunnah wal jamaah serta akan terus melakukan upaya
deradikalisasi di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
"PC PMII
Jakarta Selatan bertekad untuk mewujudkan kaderisasi yang optimal guna mencetak
SDM yang berkualitas dengan harapan mampu melahirkan kader yang memiliki
kemapanan intelektual dan berintegritas tinggi sebagai calon pemimpin di
kemudian hari". Pungkasnya
Acara Yang Beriringan dengan dialog kebangsaan difokuskan untuk membahas
dan mengkaji soal isu radikalisme dan terorisme. Kami meyakini bahwa paham-paham
tersebut sangat bertantangan dengan ideologi bangsa serta sangat berbahaya jika
dibiarkan begitu saja dan tidak adanya upaya-upaya
pencegahan. Poin-poin penting dialog kebangsaan yang kami simpulkan ialah :
1.
Radikalisme
dapat muncul dari anggapan merasa superior faktual suku dan ras. Munculnya
superior faktual suku dan ras terjadi akibat tidak mampunya mengelola
keberagaman yang ada di Indonesia, namun hal ini bisa ditangani dengan cara pengelolaan yang baik dengan
pemberian pemahaman kesatuan dan kebangsaan.
2.
Radikalisme
dapat terjadi dalam kepercayaan beragama, pemahaman yang salah akan agama yang
dianut adalah faktor terbesar terciptanya tindakan radikal. Pemahaman agama
yang bersifat eksklusif cukup sebatas ditanamkan pada diri masing-masing tidak
untuk diperluas pada wilayah yang bersifat sosial dan universisal. Tujuannya
agar terciptanya hubungan antara manusia secara damai dan rukun. Melakukan
penghinaan terhadap agama lain yang tidak sama dalam sesembahan akan
minimbulkan penghinaan terhadap keyakinan yang kita percaya.
3.
Pengoptimalan
pemahaman terkait dengan kesatuan bernegara dan berbangsa adalah salah satu
upaya yang harus digaungkan agar tidak lagi terjadi masalah radikalisasi dan
disintegrasi di Indonesia.
Dengan
memperhatikan konflik yang terjadi belakangan ini di Surabaya, Papua dan
beberapa tempat lainnya di tanah air. Kami PC PMII Jakarta Selatan menyatakan
sikap bahwa: Pertama, segala macam bentuk perbedaan suku, ras, dan agama adalah
rahmat Serta anugerah yang seharusnya mampu mempererat persatuan. Kedua, kami
mengecam segala tindakan persekusi dan kekerasan kepada suku tertentu maupun
tindakan apapun yang melawan hukum. Terakhir, bahwa masyarakat Papua adalah
saudara kami, mereka bukan anak tiri bangsa dan papua akan tetap menjadi bagian
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PENGURUS CABANG PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA JAKARTA
SELATAN.
berikan komentar yang baik yang memberikan pengatahuan baik saran maupun kritik
EmoticonEmoticon