Saturday, May 2, 2020

HIMA PG PAUD UNUSIA JAKARTA MENGGELAR SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL.

HIMA PG PAUD UNUSIA JAKARTA MENGGELAR SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL.


Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) HIMA PG PAUD UNUSIA Jakarta menyelenggarakan Seminar Nasional Virtual bertajuk "Pemenuhan Hak Anak Disaat Pandemi Covid - 19 ". 

Seminar ini menghadirkan  narasumber Ketua KPAI Pusat Dr. Susanto dan Ketua PP PERGUNU Aris Adi Leksono, M.M.Pd.
Acara yg dimoderatori Ketua Prodi PG PAUD UNUSIA ini diikuti sekitar 90 peserta dari berbagai daerah di tanah air. Sesuai data panitia, peserta berasal dari: Jakarta, Bogor, Bandung, Banten, Tangerang, Jember, Blitar, Lamongan, Ponorogo, Pemalang, Lampung, Medan, Makasar, Gorontalo dan Pontianak. Ketua Prodi PG PAUD yang juga moderator dalam acara ini mengapresiasi HIMA PG PAUD dan Panitia yg telah berinisiatif menyelanggarakan acara ini. Menurut Ketua Panitia, Linda Puji Lestari acara ini digelar untuk menjawab kegelisahan masyarakat terkait problem pendidikan dan pembelajaran dimasa Pandemi Covid - 19 saat ini. 

"Begitu banyak orang tua dan juga masyarakat gelisah menyikapi kondisi pendidikan saat ini, maka kami berinisiasi menggelar acara ini, semoga setelah mengikuti seminar ini kegelisahan itu terjawab dan menjadi solusi " ujar Linda Puji Lestari yang saat ini Semester IV di PG PAUD UNUSIA. 

Dalam kesempatan ini Ketua KPAI, Dr Susanto menyampaikan materi " Problematika Pembelajaran  Jarak Jauh Dalam Situasi Covid - 19 dan Solusinya ". Sedangkan Aris Adi Laksono, M.M.Pd memaparkan materi " Pembelajaran Di Tengah Covid - 19, Maju Kena - Mundur Kena ".  Menariknya ditengah - tengah peserta hadir Agus Mulyana pakar pendidikan dari UPI Bandung, sontak saja oleh moderator didaulat jadi narasumber dadakan.  Beberapa hal yang penting utk dicatat dari Seminar ini adalah: 

Bahwa Anak harus tetap mendapatkan Hak Pendidikan, Pemerintah hendaknya mberikan perhatian terkait penyediaan fasilitas pembelajaran daring dan juga kesejahteraan guru utamanya guru honorer, Peran Guru sangat penting dan tidak akan tergantikan, Pentingnya merubah minsed dan meningkatkan budaya belajar, Pembelajaran dirumah jangan sampai mberatkan siswa. 

Sementara itu Waspada berharap dengan digelarnya acara bisa sedikit membantu mencerahkan, para praktisi pendidikan, orang tua dan  para pihak sehingga pembelajaran daring selama masa darurat ini bisa berlangsung dengan baik tanpa membebani siapapun baik, siswa, guru dan orang tua. Waspada mengajak semua pihak terus berdoa, dan mengikuti himbauan pemerintah dan para ulama utk tetap dirumah, membudayakan cuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak. Semoga Pandemi Covid - 19 ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal, harap Waspada.  ( WMK )

iksan Desu
Read More

Tuesday, March 17, 2020

"ANGKA NIKAH SIRI DI BOGOR TINGGI, MAHASISWA UNUSIA GELAR ISBATH NIKAH MASAL DI CIDOKOM, RUMPIN, BOGOR"

"ANGKA NIKAH SIRI DI BOGOR TINGGI, MAHASISWA UNUSIA GELAR ISBATH NIKAH MASAL DI CIDOKOM, RUMPIN, BOGOR".



Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta kampus kemang Bogor membagikan buku nikah bagi masyarakat desa Cidokom kecamatan rumpin yang belum mempunyai buku nikah (minggu 15/03/2020).

Pada prosesnya pembagian buku nikah ini merupakan lanjutan  program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UNUSIA yang salah satu programnya adalah Isbath Nikah. Inisiasi program yang berlatar belakang prodi Ahwal As-Syakhsiyah atau Hukum Keluarga Islam ini di tujukan untuk masyarakat yang sampai saat ini belum mempunyai buku nikah ataupun pernikahannya tidak tercatat di KUA yang di sebabkan fakor pernikahan di bawah tangan, nikah siri dll.


Di samping itu kegiatan ini juga meminimalisir peredaran buku nikah yang palsu yang banyak di temukan di kecamatan rumpin. Dalam hal ini Muhammad Rizal selaku ketua pelaksana kegiatan ini mengaku bahagia bahwa program ini sudah benar-benar di rasakan manfaatnya oleh masyarakat dan mengapresiasi dari peran Pengadilan Agama, KUA kecamatan rumpin dan aparatur desa Cidokom yag telah turut serta bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan buku nikah bagi pasangan yang belum mendapatkan.

"Alhamdulillah sudah ada 28 pasangan yang kami sudah usahakan buku nikahnya dan tercatat di KUA Rumpin, karena sebagai wujud implementasi agent of social sudah seyogyanya mahasiswa turun untuk mengadvokasi dan merespon keluh kesah masyarakat".
Ucap M. Rizal


Dalam menghadapi problematika yang ada di tengah-tengah masyarakat, salah satu bentuk respon kita yaitu dengan melakukan Isbath Nikah ini, karena sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum mempunyai buku nikah dan belum sadar akan tertib administrasi kependudukan, oleh karena itu sebagai mahasiswa kami meyakini bahwa apa yang ditempuh oleh kami dan sahabat-sahabat adalah gerakan nyata mahasiswa yang harus di rasakan oleh masyarakat, dan tak lupa ucapan terimakasih dan apresiasi dari kami mahasiswaa UNUSIA terhadap pihak-pihak yang sudah bekerjasama untuk melaksanakan Isbath Nikah." Tegas mahasiswa yan juga Menteri Agama BEM UNUSIA

Bpk. Hayaturrahman. M.si (Kaprodi Ahwal As-Syaksiyyah) mengapresiasi penuh kegiatan yang di aplikasikan mahasiswanya "Alhamdulillah program unggulan dari KKN Kelompok Cemara-19 sudah terselenggara sampai ke puncak kegiatannya yaitu membagikan Buku Nikah kepada peserta Itsbat Nikahnya".

"Acara ini masih terus berjalan dan ini sudah yang ketiga kalinya, tentunya kami berterima kasih kepada anak didik kami yang sudah memaksimalkan waktu, energi dan kemampuannya untuk mengawal dan mengabdikan dirinya di masyarakat khususnya masyarakat tempat KKN-nya secara maksimal, semoga tahun-tahun berikutnya acara ini istiqhomah di jurusan Ahwal As-Syaksiyyah." Imbuhnya.

Penulis : Khotibul Umam
Read More

Sunday, March 8, 2020

SEMINAR KEPEMIMPINAN & RTK PK PMII UNUSIA Ke - VI

SEMINAR KEPEMIMPINAN & RTK PK PMII UNUSIA Ke - VI
Minggu 8 Maret 2020

Pengurus Komisariat Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) kampus B mengadakan kegiatan Rapat Tahunan Komisariat (RTK) yang bertema "Peran Pemimpin Perspektif Kaderisasi Dalam Menghadapi Bonus Demografi", 
Kegiatan tersebut dilaksanakan di kampus UNUSIA B Bogor, desa Pondok Udik, Kp. Hambulu, Kecamatan Kemang kabupaten Bogor.
Acara yang dihadiri oleh Pengurus Koordinator Cabang Sahabat Husnul S.Pd.I, M.Hum,  Ketua Cabang  PMII Kab Bogor Sahabat Imam Shodiqul wa'di S.Pd. Beserta jajarannya, pengurus komisariat UNUSIA, puluhan mahasiswa Rayon SOSHUM, FAI dan TEKNIK serta delegasi dari Komisariat La Roiba dan Stai Al-Aulia.

Di sela sela pemaparan materi Seminar yang di sampaikan oleh sahabat Badrul Munir S.Pd.I. , beliau menegaskan "Kepemimpinan yang baik lahir dari kaderisasi yang baik, kaderisasi yang baik lahir dari pemimpin yang baik". Pungkasnya.

Ketua Cabang Pmii Kab. Bogor Sahabat Imam Shodiqul Wa'di S.Pd. "Menanamkan nilai khidmah itu penting dalam mengemban amanah dan jamaah dan pasti akan mendatangkan keberkahan", ucapnya 

Sampai pukul 04:20 WIB RTK dinyatakan selesai dengan Terpilihlah sahabat Syamsumardi sebagai ketua PK PMII UNUSIA dengan Sahabati Putri Mauludini sebagai ketua koprinya. Mereka menyampaikan visi serta misinya dalam satu periode ke depan, yang tidak lain ingin malanjutkan estapet kaderisasi dalam memajukan komisariat agar lebih baik lagi. Dan ditutup dengan foto bersama.
Penulis : Megawati
Read More

Tuesday, March 3, 2020

Quot kapitalizm...??? Oleh : Aad Tamanlandrea


Quot kapitalizm...???
Oleh : Aad Tamanlandrea

Resesi dunia yang diakibatkan oleh suatu "trigger" berupa hancurnya berbagai raksasa bank investasi dan lembaga keuangan terkemuka Wall Street, New York AS, dalam beberapa hari terakhir (19 September 2008) berjatuhan. Lehmen Brother, Merrill Lynch, American International Group (AIG), Bear Stearns, Fannie Mae, Freddie Mac, IndyMac sudah dicarikan liang lahatnya. Pertolongan Bank Sentral terhadap AIG pun tak memberi arti. Krisis ini akan mencari lagi pada para korban yang sekarat seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs.

Tampaknya efek domino akan terus berlanjut, seperti halnya sebuah tsunami. Tidak hanya di AS tetapi menggelobal pada hampir seluruh perusahaan dan lembaga keuangan di dunia. Contohnya di Inggris sudah ada dua korban yaitu HBOS
(H dan Halifax

Di Asia bursa Hongkong anjlok 7,4 persen, bursa Tokyo turun 2,2 persen, Sydney melemah 2,4 persen, Taiwan 2,7 juga melemah persen. Pengaruh domino dari apa yang terjadi di Wall Street.

Disaat pasar keuangan AS jatuh tersungkur, Lembaga keuangan didunia lain menjadi alternatif sebagai sumber likuiditas seperti sekuritas China CITIC. Salah satunya CEO Morgan John Mack, Morgan Stanley dan Wachovia yang berusaha melobi pejabat keuangan China. Sebelum bangkrutpun Lehmen Brother pernah mencoba bernegosiasi dengan pejabat CITIC Securities yang ternyata berakhir nihil.
Keruntuhan berbagai lembaga keuangan tersebut bisa menjadi pemicu bagi keruntuhan instrumen kapitalisme lain. Seperti berbagai securitas dipenjuru dunia yang juga ikut anjlok. Ada kemungkinan juga resesi AS ini akan menjadi awal dari resisi global seperti yang terjadi pada tahun 1997.
Paska keruntuhan berbagai lembaga keuangan yang menjadi tsunami bagi semua usaha yang terkait dengan sektor keuangan, seperti manufaktur dan perdagangan mengakibatkan resesi yang terjadi secara mendalam di AS dan negara-negara Eropa. Serangan resesi ini juga terus menular ke China, India dan negara-negara di Asia Tenggara termasuk juga Indonesia, walaupun dampaknya tidak separah AS dan Eropa. Hal ini karena memang produk-produk Indonesia tidak terlalu banyak masuk ke AS atau Eropa, kecuali tekstil dan udang.

Negara berkembang yang terlalu ikut masuk dalam arus kapitalisasi sebagai konsekuensi desakan global, seperti Korea Selatan, Taiwan, Jepang dan Australia sudah lebih dahulu kolaps, yang berakibat kemiskinan permanen yang sulit untuk bangkit.

Mereka ini hanya menjadi korban atas tekanan lembaga keuangan internasional yang menjadi agen dari konglomerasi global untuk menghisap kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh negara-negara berkembang.
Jika negara-negara maju juga ikut kolap, maka itu adalah batas dan sekaligus sinyal, bahwa sudah sampainya ekploitasi manusia pada ambang batas maksimal kemampuan sumber ekonomis bumi yang terbatas untuk menampung keinginan kapitalisasi yang tak terbatas. Suatu titik saat menjadi bumerang bagi pengikut kapitalisme itu sendiri.

Saat dimana sebuah kematian pada suatu isme praktek ekonomi yang selama ini diagung-agungkan oleh para ekonom Harvard dan para pengikutnya diseluruh dunia termasuk para ekonom di Indonesia. Ini bukti bahwa kapitalisme bukan sebuah akhir dari ide ideologi ekonomi yang mungkin ada di dunia.
Marx seorang yang pertama sekali memperkenalkan tentang kapitalisme dan menyusun sebuah buku yang cukup mendalam berjudul "The Capital", sekaligus juga orang yang meramalkan kematian isme in dengan mengatakan bawah "Kapitalisme akan runtuh". Satu paket kelahiran dan kematian suatu isme yang dibawa Marx ini sudah mulai menunjukkan kebenarannya.

Pakta dan data yang penulis sampaikan diawal mengenai kehancuran berbagai perusahaan keuangan di AS dan Inggris sebagai wakil dari pengikut kapitalis murni di sandingkan dengan fenomena kebangkitan ekonomi China pada beberapa dekade akhir ini yang mewakili dari simbul sosialisme. Ini hanya sekedar sinyal sebuat dikotomi yang sangat terang benderang dari dua isme praktek ekonomi yang ada dalam diskursus ini. Walaupun China juga ikut dalam negara yang menerima dampak krisis ekonomi dunia ini, tetapi masih memiliki kekuatan fundamental dari cadangan devisa yang dimilikinya.

Ada pihak yang menyatakan bahwa China juga adalah negara kapitalisme dan sudah keluar dari sosialismenya sendiri, tapi mari kita analisa secara seksama. Mana mungkin sebuah pemerintahan China yang sekarang ini sangat dominan mengatur segala hal mengenai tata niaga perdagangan secara penuh, subsidi penuh, politik damping, dan kebijakan ketat atas kepemilikan tanah dapat dikatakan sebagai kapitalis. Mungkin ini hanya sebagai usaha pembenaran bahwa kapitalisme secara praktek masih berjaya dan tetap diakui sebagai isme yang tangguh atau juga sebagai usaha dari para intelektual yang mem-backup institusi kapitalis seperti Bank Dunia dan IMF tetap berfungsi.

Praktek kapitalisme yang memperkaya satu dua orang dalam sebuah komunitas yang banyak pihak justru membunuh dirinya sendiri pada masa yang akan datang. Kapitalisme tidak sustainnable.

Kapitalisme mungkin bisa bertahan jika pemegang kekuasaan ekonomi memiliki rasa sosialisme yang memberikan hak dasar pada pihak lain untuk tetap berkembang. Inilah yang bisa memicu munculnya ide baru yang membentuk suatu keseimbangan antara kapitalisme dan sosialisme, atau perlu adanya kebijakan dari suatu birokrasi untuk menekan kapitalis agar tidak "menggila" dan memberikan ruang gerak kepada pihak lain untuk berdaya.

Dengan kata lain fungsi dan perang pemerintah tetap sangat menentukan bagi keberlangsungan suatu praktek ekonomi yang lebih seimbang. Pemerintah tetap harus melindungan usahawan kecil dan para petani yang justru produksinya sangat dibutuhkan oleh manusia untuk tetap eksis. Peran subsidi masih efektif sebagai instrumen yang memberikan keseimbangan itu.


By : Aad Tamanlandrea
Read More

Wednesday, January 8, 2020

OSIS SMK DAARUL FATAA BOJONGGEDE BIGOR MENGULURKAN BANTUAN KEPADA KORBAN BANJIR

OSIS SMK DAARUL FATAA BOJONGGEDE BIGOR MENGULURKAN BANTUAN KEPADA  KORBAN BANJIR.



Bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek dan sebagian wilayah Banten telah memakan banyak  korban jiwa dan harta benda,. Kejadian alam tersebut menimbulkan rasa empati terhadap sesama, hampir seluruh masyarakat Indonesia. Yang terdiri berbagai organisasi pemerintah maupun swasta dan banyak komunitas bahu membahu untuk mebantu saudara saudara kita yang terdampak bencana banjir, longsar maupun banjir bandang.

     Tidak ketinggalan Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) SMK Daarul Fataa Bojonggede Bogor juga ambil bagian untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir. Untuk memudahkan distribusi bantuan tersebut OSIS SMK Daarul Fataa melalui Waspada ( Guru BK ) yang juga Pengurus PCNU Kab. Bogor 2014 - 2019 berkoordinasi dengan POSKO BANSER yang berlokasi di Desa Kalong Sawah, Jasinga. Kabupaten Bogor.

 Sesampainya di POSKO BANSER tim OSIS SMK Daarul Fataa yang dipimpin Rini Suhartini ( Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan yang sekaligus pembina OSIS ) langsung diterima Korlap Posko BANSER Sahabat Ma'ruf Amin.

   Dalam koordinasi tersebut Waspada menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut, selain untuk membantu para korban banjir, juga sebagai media edukasi bagi para (siswa) santri untuk meningkatkan kepekaan sosial dan budaya saling membantu serta kebiasaan saling  berbagi kepada sesama.


 Sementara itu Rini Suhartini menjelaskan bantuan yang diberikan berupa: Pempers Balita, Susu Bayi, Obat - obatan, Mie Instan, Air Kemasan, Snack, Beras dan Pakaian layak pakai. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan kepada Posko Banser dan atas saran Korlap BANSER sebagian bantuan langsung didistribusikan ke salah satu titik lokasi bencana yakni di Desa Mayak, Lebak Banten yang secara geografis berdampingan dengan Jasinga. 

     Setelah menempuh jalan hampir satu jam rombongan OSIS SMK Daarul Fataa yang didampingi BANSER tiba di lokasi para korban yakni Desa Mayak Lebak Banten. Disana telah ada Posko Relawan yang berlokasi di SDN Mayak Lebak Banten. Didampingi Waspada, dan saksikan pengurus OSIS Rini Suhartini secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut salah satu relawan yang ada di Posko tersebut. Usai menyerahkan bantuan para siswa / pengurus OSIS menyempatkan diri melihat kondisi rumah dan maupun lingkungan yang begitu memprihatinkan akibat terjangan banjir bandang diawal tahun baru 2020 tersebut.

   Semoga usaha yang dilakukan OSIS SMK Daarul Fataa tersebut bermanfaat bagi para korban banjir dan ada hikmah bagi para siswa. Usai menyerahkan bantuan rombongan OSIS SMK Daarul Fataa langsung kembali ke Bojonggede dan mampir sejenak ke Posko BANSER untuk mengucapkan terima kasih sekaligus pamitan seraya berdoa semoga bencana serupa tidak pernah terulang kapanpun dan di manapun ( WMK )
Read More

Sunday, December 1, 2019

FOLLOW UP MAPABA PR SOSHUM UNUSIA


FOLLOW UP MAPABA PR SOSHUM UNUSIA 


Pengurus Rayon Sosial dan Humaniora (SOSHUM) PK PMII Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia UNUSIA Cabang Kabupaten Bogor mengadakan kegiatan Follow up materi Pasca mapaba  dengan dihadiri oleh  puluhan mahasiswa Rayon SOSHUM juga beberapa delegasi Rayon dari FAI, Rayon Teknik, STAINI Serta dikawal oleh  Pengurus Komisariat UNUSIA B.

Kegiatan diskusi ini dilaksanakan di Pendopo kampus UNUSIA Kampus B, Desa Pondok Udik, Kp. Hambulu, Kecamatan Kemang, Minggu (01/12/2019).

Follow up ini dilaksanakan seminggu sekali dan merupakan salah satu bagian dari RTL yang diberikan oleh pengurus rayon soshum sendiri.

Dengan pembahasan tentang "Keaswajaan", diharapkan seluruh kader muttaqid maupun mujtahid lebih mengerti tentang aswaja itu sendiri dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sahabat Moch Andika sebagai pemantik keaswajaan mengatakan bahwa " proses lahirnya aswaja melalui 4 fase yaitu pada saat Rasulullah masih Hidup, kedua setelah Rasulullah wafat (Khulafahurosyidin), yang ketiga fase antara kelompok muawiyyah dan Ali bin abi tholib dan yang terakhir fase dimasa Abu Hasan Al As-Syari dan Abu Mansur Al-Maturidi".

Aswaja  bukan sesuatu yang baru, karena kita ketahui bahwa sejarah aswaja itu sudah ada sejak Rasulullah SAW masih hidup. Hanya saja pelebelan dari nama aswaja itu baru muncul pada saat fase keempat. Ujar Ketua Rayon Soshum, Wafiruddaroin.

Aswaja merupakan sebuah pemahaman dimana golongan atau pengikut Rasulullah SAW dalam bidang Aqidah menganut pendapat dari Abu Hasan Al As-Syari dan abu Mansur Al-Maturidi, dalam bidang fiqih menganut 4 mazhab yaitu imam Syafii, Hanafi,  Maliki dan Hambali serta dalam bidang aqidah menganut pendapat dari Imam Ghozali  dan Junaidi Al-Baghdadi. 

Indonesia merupakan mayoritas yang menganut pandapat dari Imam Syafii. Tetapi jika ada orang yang menganut pendapat dari Imam Hanafi atau Imam Maliki, orang tersebut juga termasuk golongan Aswaja. Karena kita ketahui bahwa dalam bidang fiqih kita menganut 4 Mazhab. Ujar Ketua PK, Muhammad Lutfi Djalaludin. 

Adapun prinsip dari aswaja yaitu Tawassuth, Tawazun, Tasamuh dan Taaddul. Prinsip inilah yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga pergerakan agar terciptanya keharmonisan antar sesama. 

Diskusi berjalan sangat menarik dan beberapa kali kerap ada perbedaan pendapat, Tetapi hal ini dapat diselesaikan dengan beberapa pendapat yang diutarakan sahabat dan sahabati, juga penjelasan dari pemantik. 


(Megawati)
Read More

Sunday, November 17, 2019

Ada apa dibalik Pelaksanaan Konfercab PMII Kab. Bogor?


Ada Apa Dibalik Pelaksanaan Konfercab PC PMII Kab. Bogor?


Konfercab (Konfrensi Cabang) merupakan sebuah forum permusyawaratan sekaligus ajang dialektika paraanggota dan kader PMII dalam menyumbangkan gagasan dan argumennya terhadap forum tersebut. 

Sehubungan dengan berakhirnya masa khidmat kepengurusan PC PMII kabupatan Bogor Periode 2018-2019 yang di nahkodahi oleh sahabat M. ZulFikri, maka pada jum’at 15 November 2019 terlaksanalah Konfrensi Cabang Kabupaten Bogor untuk melaksanakan amanat yang termaktub dalam Ad/Art PMII. Namun, berjalannya konfercab tersebuttidaksebaikdenganapa yang dibayangkan, yang mana seharusnya terlaksana hanya dalam waktu duahari justru menjadi tertunda.
        
Pada Konfercab jilid ke-21 yang diadakan oleh PC PMII Kab.Bogor ini sangat banyak fenomena kontroversial yang terjadi. Penyelenggara Konfercab yang semestinya paham manajemen waktu, justru malah membuang banyak waktu atau lebih tepatnya tidak konsisten dan tidak berani dalam menetapkan waktu. Bahkan konfercab baru dimulai setelah hampir 2 jam sesuai waktu yang diagendakan. Hal ini menunjukan buruknya Profesinalitas organisatoris setingkat PC Kabupaten dalam menjalankan suatu agenda besar.
Sudah jadi hal yang lumrah dalam suatu forum permusyawaratan diwarnai dengan saling jual beli argumen. Tentunya dalam mengeluarkan sebuah argumen,  seorang anggota dan kader PMII harus selaras dengan aturan main yang ada (ad/art & PO). 

Namun, dikarenakan tidak kondusifnya suasana forum konfercab dalam mempertarungkan gagasannya masing-masing menyebabkan Pimpinan sidang (dari utusan Badan Pekerja Konfercab) menetapkan suatu keputusan untuk menunda persidangan. Penetapan kuputusan tersebut di iringi dengan tidakadanya kepastian dan batasan waktu yang pasti. Hal ini membuat para peserta konfercab dan komisariat se-kabupaten bogor mempertanyakan kepastian waktu tersebut. 

Persoalan lain yang membuat atmosfer konfercab semakin keruh beriringan dengan tidak adanya itikad baik yang dilakukan PC PMII Kab. Bogor dan Badan Pekerja Konfercab (BPK) dalam membuktikan integritasnya terhadap pelaksanaan konfercab ini. Dari Pengurus Cabangpun seakan tutup mata dan tutup telinga terhadap fenomena ini,  salah satunya dengan cara menutup komunikasi baik itu secara langsung maupun via handphone. Sementara dari ketua BPK Sahabat Nurzaman Akhirudin, kian menambah persoalan ditandai dengan ketidak dewasaannya dalam mengklarifikasi berbagaimacam pertanyaan  (tentang kepastian waktu). Bahkan beliu kabur dari konfercab, kemudian memberikan informasi ditundanya persidangan hingga waktu yang tidak ditentukan melalui whatsapp

Ketua dari BPK justru memutuskan (melalui whatsapp) untuk tidak melanjutkan konfercab dihari tersebut dan tanpa disertai alasan serta waktu yang jelas. Hal yang seharusnya tidak pantas dilakukan karena ketetapan dan keputusan apapun harus melalui mekanisme persidangan. Keputusan tersebut juga tidak diikutsertakannya parajajaran BPK yang lain. 

Hal tersebut menandakan bahwa tindakan Ketua BPK tidak kolektif kolegial. Perbuatan yang sudah termasuk penyalah gunaan wewenang tersebut perlu dikenakan tindakan tegas dan atau berupa sanksi dari pihak yang berwenang. Karena tindakannya sudah merugikan kepentingan umum dan cenderung menguntungkan kepentingan pribadi. PCsebagai tonggak pada konfercab ini harus mengambil langkah secepatnya untuk memperbaiki pandangan Komisariat se-Kab Bogor bahwa PC berafiliasi dengan BPK karena adanya kepentingan terselubung.

Pada penghujung masajabatannya, para jajaran PC PMII Kab. Bogor seharusnya lebih hati-hati, bukan justru meninggalkan track buruk dan bahkan tidak menutup kemungkinan menjadikan citra PC akan terkesan hina dihadapan khalayak.

Parung, 18 November 2019
Brahma Aryana
Kader PMII Cabang Kab. Bogor


Read More

HIMA PG PAUD UNUSIA JAKARTA MENGGELAR SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL.

HIMA PG PAUD UNUSIA JAKARTA MENGGELAR SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) HI...